Laporan Praktikum

Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi


disusun oleh
ahmad albar fuad
MADRASAH ALIYAH NEGRI WONOKROMO
BANTUL YOGYAKARTA
2014 / 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Judul
Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi
1.2. Tujuan Percobaan
Menentukan reaksi natrium hidroksida (NaOH) dengan asam klorida (HCL)
1.3. Dasar Teori
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali menemukan berbagai reaksi kimia. Salah satunya adalah Termokimia. Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari kalor reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Reaksi kimia selalu disertai oleh perubahan kalor antara sistem dengan lingkungannya. Dalam reaksi kimia terdapat pula perubahan entalpi / energi yang dapat diukur.
Harga perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain ialah dengan cara kalorimetri, hukum Hess, dan dengan menggunakan perubahan entalpi pembentukan.
Kalorimetri adalah pengukuran secara kuantitatif terhadappanas yang masuk selama proses kimia. Pengukuran ini menggunakan kalorimeter sebagai alat pengukurannya.
Kalorimeter sendiri adalah alat yang dipakai untuk mengukur panas / kalor yang dikeluarkan atau diserap olehsistem dalam suatu reaksi kimia. Kalorimeter sederhana dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak menyerap kalor). Penggunaan wadah dari bahan isolator membuat percobaan lebih mudah dilakukan dan data yang dikumpulkan menjadi lebih sedikit (tanpa adanya data akan kalor yang diserap / dikeluarkan wadah) .
Karena kalorimeter dianggap tidak menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung, maka kalor yang diserap dan dikeluarkan oleh wadah dianggap tidak ada dan tak diperhitungkan. Data H reaksi yang terdapat pada tabel-tabel pada umumnya ditentukan secara kalorimetri. Jadi, bisa dikatakan bahwa pengukuran dengan cara kalorimetri adalah cara yang paling sering dipakai dalam dunia kimia.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa, 23 september 2014 pukul 13.00±15.00, bertempat di Laboratorium kimia MAN WONOKROMO.
2.2. Alat dan bahan
Alat dan bahanUkuran/satuanJumlah
Pipet tetes
Tabung reaksi
Sinlinder ukur
Thermometer
Larutan natrium hidroksida
Lautan asam klorida
-
-
50 0C
0-50 0C
1 m
1 m
1
2
2
1
2.3. Cara Kerja
  1. Masukan 50 cm larutan NaOH 1 M kedalam tabung reaksi dan masukan 50 cm larutan HCL 1 M kedalam gelas kimia.
  2. Ukur kedua larutan suhu itu, thermometer harus dibersihkan dan di keringkan sebelum dipindahkan dari larutan ke larutan yang lain. Jika suhu kedua larutan berbeda, tentukan suhu rata-rata ( suhu awal ).
  3. Tuangkan larutan HCL kedalamkalorimeter yang berisi larutan NaOH, aduk dengan thermometer dan perhatikan suhu yang di tunjukan oleh thermometer itu. Suhu akan naik kemudian menjadi tetap dan selanjutnya turun. Catatlah suhu yang tetap itu ( suhu akhir )
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1. Tabel Pengamatan
Suhu awalSuhu akhirPerbedaan suhu
 HCL 1M     = C
NaOH 1M  = C
rata-rata      = C
Suhu larutan telah dicampur  = C = -
C-C
= C
Catatan : Dalam larutan campuran NaOH dan HCL terjadi perubahan suhu dari semula C menjadi C
Pada perubahan entalpi untuk reaksi ini dianggap bahwa :
  1. a)2 x  larutan dianggap sama dengan
  2. b)Selama reaksi berlangsung energi yang pindah dari sistem ke lingkungan dapat diabaikan
  3. c)Kalor jenis air (Cp) = 4,2
  4. d)Massa jenis air = 1 gram / cm3
3.2. Perhitungan
  1. Massa larutan ( m )
  2. Kalor yang dihasilkan dari percobaan
  3.  NaOH 1 M      = 0,05 mol
HCL 1 M        = 0,05 m0l
  1. Dari persamaan reaksi
0,05 mol NaOH 1M = 0,05 mol HCL = 0,05 mol H2O dari hasil percobaan
0,05 mol NaOH 1M = 0,05 mol HCL = 0,05 mol H2O
  1.  reaksi =  = -42 kj/mol
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
  1. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm
  2. Tanda untuk  reaksi adalah negatif ( – )
  3. Perubahan entalpi reaksi yang di lepaskan atau diserap hanya bergantung kepada keadaan awal dan keadaan akhir. Semakin tinggi temperature reaksi makin cepat laju reaksinya.
  4. Bila terjadi penyerapan energi dalam bentuk kalor, maka yang terjadi pada percobaan / reaksi tersebut ialah penurunan suhu.
  5. Bila terjadi pelepasan energi dalam bentuk kalor, maka yang terjadi pada percobaan / reaksi tersebut ialah kenaikan suhu.
  6. Besar perubahan harga entalpi sama dengan besar perubahan kalor, hanya berbeda tanda (+/-).

0 komentar:

Posting Komentar