Kaum remaja Indonesia saat ini mengalami lingkungan sosial
yang sangat berbeda daripada orangtuanya.Dewasa ini, kaum remaja lebih bebas
mengekspresikan dirinya, dan telah mengembangkan kebudayaan dan bahasa khusus
antara grupnya.Sikap-sikap kaum remaja
atas seksualitas dan soal seks ternyata lebih liberal daripada orangtuanya,
dengan jauh lebih banyak kesempatan mengembangkan hubungan lawan jenis, berpacaran,
sampai melakukan hubungan seks.
Pada masa remaja
rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan
hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal pada masa
remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar
remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari sumber-sumber yang
tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali.
Bagi remaja
zaman now, seksualitas adalah sebuah cermin yang
menerangkan dengan jelas apa itu cinta, hubungan kekasih,
sampai hal-hal seperti hak-hak seks dan kekerasan seks. Secara biologis yang
termasuk dalam pengetahuan alat-alat reproduksi perempuan dan laki-laki, proses
reproduksi yaitu kehamilan dan kelahiran, serta pengetahuan dan pemahaman cara
penularan PMS dan HIV/AIDS. Namun tak banyak juga yang menjadikan hubungan seks
hanya sebagai kesenangan semata ataupun sebagai cara mendapat penghasilan.
Yogyakarta,
merupakan salah satu dari kota beberapa kota besar di Indonesia yang memiliki
daya tarik. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, dimana dominan para
pendatang yang datang ke kota ini bertujuan untuk menimba ilmu. Namun, ditengah
megah-megahnya nama kota pelajar ini banyak tersimpan rahasia kelam yang sangat
umum dikalangan para pelajar sendiri yakni “seks bebas”. Seks bebas merupakan
hal yang biasa terdengar dikalangan para pelajar yogyakarta.
Pada tahun
1994, sebuah lembaga konseling remaja pernah membuat sebuah survei yang cukup
menghebohkan mengenai virginitas di kalangan remaja di Yogyakarta. Hasilnya
cukup mengejutkan, serta membuat kalangan orangtua yang menyekolahkan anaknya
di Yogyakarta menjadi was-was. Jika digunakan perbandingan, diperoleh sebanyak
8 dari 10 remaja (mahasiswa) di Yogyakarta pernah melakukan hubungan seks pra
nikah. Hal tersebut tentunya merupakan angka yang sangat besar.
Gaya hidup
yang semakin menjadi-jadi dari tahun ketahun, sempitnya lapangan kerja bagi
para pelajar mahasiswa, dan banyaknya kos-kos an bak seperti las vegas yang ada
di yogyakarta merupakan pemicu adanya seks bebas. Mahasiswa biasa akan merasa
bangga ketika ia dapat memiliki penghasilan tersendiri, sebagian mereka rela
melakukan apasaja demi mendapat penghasilan termasuk seks bebas. Pada awalnya
kebanyakan dari mereka terjerumus karena kurangnya informasi tentang seks
education ataupun hal-hal lain seperti cinta. Namun, pada akhirnya banyak yang
malah enjoy dengan perilaku seks bebas yang ia lakukan.
Penanganan seks
kasius-kasus seks bebas sudah banyak disosialisasikan baik di media sosial
maupun sosialisasi secara langsung. Pada dasarnya pencegahan seks bebas
merupakan salah satu tugas dari keluarga untuk memberikan seks education. Sebagai
contoh, ketika seorang anak kurang perhatian dalam keluarganya, ia akan mencari
kesenangan di luar rumah yang mana dengan minim pengawasan keluarga ia akan
sangat mudah terjerumus pada seks bebas. Beberapa solusi untuk pencegahan seks
bebas antara lain sebagai berikut ;
Pertama,
membuat regulasi yang dapat melindungi anak-anak remaja dari tontonan yang
tidak mendidik.Perlu dibuat aturan
perfilman yang memihak kepada pembinaan moral bangsa.Oleh
karena itu Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP)
harus segera disahkan.
Kedua,
orangtua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan perilaku anak, harus
menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dalam keluarganya.Kondisi rumah
tangga harus dibenahi sedemikian rupa supaya anak betah dan kerasan di rumah.
Ketiga,
kembali kepada orang tua harus mengembangkan komunikasi dengan anak yang
bersifat suportif. Komunikasi ini ditandai lima kualitas; openness, empathy,
supportiveness, positivenes, dan equality.
Keempat,
orang tua harus menunjukkan penghargaan secara terbuka dan hindari kritik.Jika terpaksa, kritik itu harus
disampaikan tanpa mempermalukan anak dan harus ditunjang dengan argumentasi
yang masuk akal.
Kelima, orang
tua haruslah melatih anak-anak untuk mengekspresikan dirinya.Orangtua harus
membiasakan diri bernegosiasi dengan anak-anaknya tentang perilaku dari kedua
belah pihak.
Keenam,
ketahuilah bahwa walaupun saran-saran di sini berkenaan dengan pengembangan
harga diri, semuanya mempunyai kaitan erat dengan pengembangan intelektual.
Proses belajar biasa efektif dalam lingkungan yang mengembangkan harga diri.
Intinya, hanya apabila harga diri anak-anak dihargai, potensi intelektual dan
kemandirian mereka dapat dikembangkan.
Keteladanan
orangtua juga merupakan faktor penting dalam menyelamatkan moral anak. Orangtua
yang gagal memberikan teladan yang baik kepada anaknya, umumnya akan menjumpai
anaknya dalam kemerosotan moral dalam berperilaku.
Seks bebas
yang terjadi di kalangan remaja sudah sangat meresahkan kita semua. Prilaku
seks bebas itu dapat dicegah melalui keluarga,sehendaknya orang tua lebih
memperhatikan anak-anaknya apalagi anak yang baru beranjak dewasa dan memberi
pengertian pada anak tentang apa itu seks dan akibatnya jika seks itu
dilakukan. Seks bebas itu juga dapat dicegah melalui keinginan diri sendiri,
remaja harus lebih memikirkan akibat sebelum berbuat paling tidak remaja lebih
meningkatkan lagi iman dan lebih meningkatkan keimanan pada tuhan. Pemerintah
juga sangat berperan dalam usaha penanggulangan seks bebas dikalangan remaja
seperti mengadakan penyuluhan di sekolah dan membuat UU khusus bagi anak-anak
yang melakukan pelanggaran akan berpikir lagi sebelun berbuat pelanggaran.
0 komentar:
Posting Komentar