Model Atom Bohr
”Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron hanya menempati orbit-orbit
tertentu disekitar inti atom, yang masing-masing terkait sejumlah energi
kelipatan dari suatu nilai kuantum dasar. (John Gribbin, 2002)”
Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron bermuatan
negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi
inti atom yang bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu
orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan pemancaran atau penyerapan
sejumlah energi elektromagnetik hf.
Menurut Bohr :
”Ada aturan fisika kuantum yang hanya mengizinkan sejumlah tertentu
elektron dalam tiap orbit. Hanya ada ruang untuk dua elektron dalam
orbit terdekat dari inti. (John Gribbin, 2005)”
Gambar 1. Model Atom Bohr
Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron bermuatan
negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi
inti atom yang bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu
orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan pemancaran atau penyerapan
sejumlah energi elektromagnetik hf.
Model ini adalah pengembangan dari model puding prem (1904), model
Saturnian (1904), dan model Rutherford (1911). Karena model Bohr adalah
pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber mengkombinasikan kedua
nama dalam penyebutannya menjadi model Rutherford-Bohr.
Kunci sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg mengenai
garis-garis emisi spektral atom hidrogen, walaupun formula Rydberg
sudah dikenal secara eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan
landasan teoritis sebelum model Bohr diperkenalkan. Tidak hanya karena
model Bohr menjelaskan alasan untuk struktur formula Rydberg, ia juga
memberikan justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta
fisika fundamental.
Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai
sebuah teori, model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde
pertama dari atom hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum
dan akurat, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai model yang telah
usang. Namun demikian, karena kesederhanaannya, dan hasil yang tepat
untuk sebuah sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai
pengenalan pada mekanika kuantum.
Gambar 2. Model Bohr untuk atom hydrogen
Keterangan
1. Lintasan yang diizinkan untuk elektron dinomori n = 1, n = 2, n =3
dst. Bilangan ini dinamakan bilangan kuantum, huruf K, L, M, N juga
digunakan untuk menamakan lintasan
2. Jari-jari orbit diungkapkan dengan 12, 22, 32, 42, …n2. Untuk orbit
tertentu dengan jari-jari minimum a0 = 0,53 Å. Jika elektron tertarik
ke inti dan dimiliki oleh orbit n, energi dipancarkan dan energi
elektron menjadi lebih rendah.
Bila elektron menempati orbit pertama (n=1), dikatakan bahwa atom
hidrogen dalam keadaan dasar(ground state) karena atom ini mempunyai
energi terendah yang umumnya dicapai pada temperatur kamar untuk hampir
sebagian besar unsur maupun molekul. Untuk keadaan tingkat energi yang
lebih tinggi, yaitu n>1 untuk atom hidrogen, dikatakan atom
dalamkeadaan tereksitasi yang tentunya relatif kurang stabil daripada
keadaan dasarnya.
Gambar 3. Tingkat-tingkat energi atom Hidrogen
Kelemahan teori atom Rutherford yang diperbaiki oleh Neils Bohr yaitu :
a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.
b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan
menyerap energi jika berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan
membebaskan energi jika berpindah ke orbit yang lebih dalam
Kelebihan model atom Bohr
Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya
electron dan atom membentuk suatu orbit dimana inti atom merupakan
positif dan disekelilingnya terdapat elektron.
Kelemahan model atom Bohr
a. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan
baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang
berelektron lebih banyak.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar